Selasa, 19 Februari 2013

dongeng sebelum tidur


Heyhooo! fanny datang lagi auuuuooooooo *gelantungan di pu'un*
ini sih seharusnya holiday buat gue, tapi berubah jadi tidur-day. sepanjang hari kerjaan gue dirumah-entah ngapain-tidur pagi-bangun sore-dan kayak gitu lagi besoknya. gue mencoba untuk produktif (curhat-,-)
gue bikin cerpen lagi. Tapi buat kali ini, gue mencoba untuk mengambil sudut pandang yang agak beda.
seperti biasa, kalo ada yang kurang-kurang sory ya, kalo ada yang gasuka juga boleh dikritik kok :)) makasih enjoy yaaa........ 


   ҉     Dongeng  Ƨebelum Tidur


            Sepanjang hidupku, aku selalu suka dibacakan dongeng oleh ibu sebelum aku tidur
 di terowonganku yang nyaman bersuhu tanah hangat, gelap dan punya panjang sekitar 30 meter. Ya walaupun rayap rayap masih sering menumpang di ranjang pribadiku ini, aku merasa senang-senang saja berbagi tempat tidur dengan kerabat lain ordo dan genus seperti mereka itu. Eh tenang saja, aku tidak akan menyantap mereka sebagai cemilan malamku kok, species ku adalah herbivora paling sehat yang ada di kebun binatang kecil ini. Ya setelah beberapa mahluk dari kingdom animalia lain yang ogah beralih jadi non-vegetarian.
Setidaknya kita bukan seperti tetangga sebelah yang berparuh seperti bebek dan gemar memakan cacing, larva serangga dan yabbie (sejenis lobster air tawar). Koloni kami sejak dulu kurang akrab dengan tetangga sebelah itu, karna rasanya tak adil ketika melihat mereka menjadi salah satu simbol fauna Australia di koin 20 sen bersandingan dengan saudara jauh kami, koala dan kanguru. Bagi kami mereka adalah hewan yang  tidak konsisten dan setengah setengah ;  Mamalia tetapi bertelur, kaki dan paruh seperti bebek tapi bukan bebek, ditambah lagi semi-akuatik. Hah apa bagusnya sih si Platypus itu.
Seharusnya wombat yang hampir punah seperti aku dan kawananku lebih berhak terpampang di cover depan koin atau lembaran kertas mata uang dari benua terkecil yang berada di sebelah selatan Indonesia itu.
         
           Oh iya aku hampir lupa. Aku ini adalah seorang wombat perempuan. Wombat adalah sejenis hewan berkantung yang senang menggali tanah dan membuat terowongan. Tidak, jangan samakan kami dengan tikus tanah. Kasta kami lebih tinggi daripada hewan pengerat bau itu. Kami berasal dari pulau Tasmania. Dari wombat-wombat yang ada di kebun binatang kecil ini, terdapat 3 spesies wombat. Salah satunya aku, yang berasal dari famili wombatidae. Yang punya nama spesies vombatus ursinus.
Aku tinggal di kebun binatang kecil ini sejak lahir. Begitu juga ibuku dan saudara-saudaraku. Kami sudah membentuk kelompok dan kawanan yang lumayan banyak di tempat ini. Kebun binatang ini diberi nama Greenyard, berlokasi di negara Indonesia. Ya, bermil-mil jauhnya dari kampung halaman kami, Australia. Disini kami dapat makan dan minum yang lebih dari cukup tiap hari, Kami diurus dan diperiksa sebulan sekali. Pokoknya kami selalu disayang dan dimanja. Dan hal yang paling melegakan adalah kami para wombat bisa tenang karna kami tidak perlu takut dibuat santapan malam oleh para Tasmania devil. Kata ibuku,  di pulau tempatku berasal para setan-setan menyebalkan itu selalu saja memburu dan menyatroni terowongan kami. Tapi disini kita tidak perlu khawatir, karna hewan buas jenis apapun tidak di budidayakan di kebun binatang kecil ini.
       
           Namaku sendiri adalah palm sugar. Pasti tiap orang atau hewan lain yang mendengarnya akan berfikir itu nama yang sangat keren. Atau malah akan mengira bahwa aku sejenis tupai pohon yang sering disebut sugar glider atau bahasa latinnya Petaurus breviceps. Dalam bahasa indonesia  palm sugar artinya ‘gula jawa’. Karna semua pengurus kebun binatang ini berasumsi kalau parasku manis dan bulu-bulu ku coklat pekat  seperti halnya warna dari gula jawa. Dengan begitu semua orang pun memanggilku dengan sebutan jagul asal kata dari nama panjangku yang disingkat. Tentu saja hal ini menjadi ejekan diantara keluarga, teman-teman, bahkan kawananku. Aku tidak terima konspirasi kehabisan ide seperti ini karna biasanya wombat dari spesiesku akan diberi nama yang ada us-us nya. Seperti ibuku yang lahir di bulan agustus dan diberi nama agustus juga. Ayahku diberi nama sianus, karna sebagai pejantan lubang ukuran pantatnya melebihi para pejantan normal lainnya. Teman-temanku  ada yang bernama kakus,lactobasilus,si rakus pokoknya lebih bagus dari ‘jagul’ yang sama sekali tidak ada us-us nya.

          Ngomong-ngomong sekarang ini umurku sudah menginjak 19 bulan loh ,usia dimana aku dikatakan sedang puber dan telah di-labeli sebagai remaja yang siap untuk dibuahi. Bagi kawanan wombat, diumurku yang sekarang ini seharusnya aku sudah mulai tertarik dengan lawan jenis dan siap untuk melakukan ritual perkawinan. Tetapi aku merasa belum siap. Bukan, bukan karena aku jelek atau tidak menarik. Enak saja! aku ini punya berat 20 kg dan panjang 40 cm juga bulu-bulu lembut (sangat ideal untuk ukuran wombat betina) tetapi dari lusinan wombat jantan yang ada di koloni ini belum ada satu pun yang dapat menyentuh hatiku.

           Aku ini termasuk  wombat tipe rumahan  yang kurang suka bergaul. Seperti yang aku bilang, hobiku adalah mendengarkan cerita sejak masih di kantung ibu hingga hidup sendiri di terowongan. Kisah  yang lucu,aneh,seram,tentang cinta,keluarga,persahabatan dll. Sering  aku sampai tidak bisa tidur jika diceritakan tentang kisah hewan misterius seperti ahool, sang kelelawar raksasa yang haus darah. Atau legenda dari kampung halaman kami mengenai monster yang mendiami rawa-rawa, namanya Bunyip . Dikatakan kemungkinan besar berasal dari seekor marsupial raksasa yang kemungkinan sudah punah. Hiiiii…
 Aku juga sering mendapat pengetahuan baru dari berbagai cerita tersebut seperti misalnya,

 “gul,kamu  tahu tidak kerabat jauh kita para kanguru itu mendapatkan identitasnya karna suatu ketidak-sengajaan loh” tutur ayahku waktu kami berdua sedang asyik menyantap akar tumbuhan epifit.
“kenapa yah?”
“jadi ketika para turis Eropa berdatangan ke Australia, mereka melihat hewan besar,lompat lompat,dan punya kantung. Turis itu pun bertanya pada penduduk setempat mengenai nama hewan itu”
Sambil terus mengunyah aku masih bersemangat mendengarkan ceritanya “em…nyom nyom….terus yah?...nyom..”
“Lalu para penduduk menjawab “Kangaroo” yang dalam bahasa aborigin artinya “Tidak tahu”. Tetapi para turis Eropa salah paham. Mereka menyangka bahwa itulah nama dari hewan tersebut, sejak saat itu pun mereka menyebutnya “Kanguru”
“Hahahahahahaha….ekhhkhh” alhasil aku pun tersedak  karna spontan tertawa dengan mulut masih penuh serabut akar.

  Secara keseluruhan aku suka semua genre cerita. Tapi aku memilih satu cerita favoritku. Kali ini genre nya adalah romansa. Bukan, bukan cerita mengenai betapa anehnya para hewan lain diluar sana menjalani ritual pernikahan. Aku muak pada realita! coba saja kalian pikir… Aku jijik pada ratu lebah yang ketika masih perawan,sekali kawin langsung dibuahi lusinan lebah jantan. Atau kera bonobo yang menggunakan seks sebagai salam, untuk penyelesaian sengketa, perkelahian, dan sebagai imbalan dalam pertukaran makanan. Itu belum seberapa, yang paling miris adalah cerita tentang belalang sembah. Setelah terjadinya ritual seks, si betina akan memakan kepala sang jantan agar pembuahan bisa dilakukan. Kisah cinta macam apa itu…..
Kisah cinta paling aku gandrungi bukan berasal dari cerita ibu atau ayahku. Kisah ini dituturkan sebelum aku tidur di malam ulang tahunku ke 18 bulan oleh paman kus. Atau nama lengkapnya paman kusnaedi. Ia menegaskan bahwa cerita ini adalah kisah nyata dan sudah diturunkan dari beberapa generasi wombat yang telah tinggal di kebun binatang ini. Kisah ini diberi judul ‘superwombat’. Keren kan? Baiklah begini ceritanya…

        Alkisah sekitar 3 dekade lalu tinggalah  seekor wombat jantan paling tampan yang ada di kebun binatang ini. Belasan wombat betina tergila-gila padanya, bahkan beberapa diantaranya rela untuk dipoligami demi dikawini oleh si wombat idola tersebut. Ia tak lain tak bukan bernama Jarwo-lacornicus ( ya, kata paman nama orang dulu biasanya memang panjang-panjang). Tetapi walaupun begitu, jarwo sama sekali belum mau menetapkan betina yang akan dipersuntingnya meski sudah banyak yang mendesaknya untuk segera kawin. Kata paman, dia masih suka bermain. Lari lari lari. Lompat lompat lompat. Gali gali gali. Tanpa mengindahkan seberapa banyak betina yang sudah dibuat patah hati karenanya.

dalam imajinasiku sosok jarwo pastilah setampan ini 
 Sampai pada suatu hari, datanglah 3 ekor hewan baru yang menetap disebelah kawasan kandang kami (sebelum kawasan itu ditinggali oleh platypus). Hewan itu adalah Quokka (Setonix brachyurus) jenis marsupial kecil dari pulau rottnest Australia.Bentuknya mirip kangguru dan wallaby tapi versi kecil, kepalanya pendek berwarna coklat abu-abu.
Kata paman, quokka itu adalah binatang yang sangat ramah tak pernah menyerang siapa pun dan ia punya mulut yang mirip seperti sedang tersenyum. Ketika diam, makan, tidur, bahkan buang air besar pun ia seperti sedang tersenyum.
Sesungguhnya aku belum pernah melihat hewan tersebut sepanjang hidupku, tapi kalau boleh mengandai-andai dari apa yang sudah dideskripsikan pamanku pasti bentuknya akan sangat lucu,menarik dan menggemaskan seperti ini.













Dari 3 ekor quokka yang baru hijrah itu, terdapat sepasang suami istri dan anak mereka yang berkelamin betina. Paman bilang, Semenjak kedatangan quokka tersebut, jarwo jadi sering bengong menatapi pagar sekat bolong-bolong yang membatasi antara daerah kawanan wombat dan kawanan quokka. Kelakuan jarwo jadi semakin aneh tiap hari. Dia tidak lagi lincah, tidak pernah lagi membantu wombat lain untuk membangun terowongan baru, ia lebih suka mematung  memandangi quokka betina dari kejauhan tanpa bisa saling sapa dan saling sentuh.
           Hal ini pun membuat gusar pada tetua kawanan wombat yang selama ini selalu mengandalkan sosok jarwo.  Mereka takut kalau-kalau jarwo telah terkena suatu virus otak atau bahkan menderita kegilaan dini. Para kawanan pun segera mengadakan rapat besar-besaran tentang masalah ini. Jarwo akhirnya mau tak mau harus menghadiri rapat itu sebagai seorang terdakwa.

“Hei jarwo, kamu ini ada masalah apa sebenarnya?” Tanya salah satu sesepuh,
mbah pro-tektus.
“aku baik baik saja mbah pro, sungguh ini semua berlebihan rasanya. Kalian semua tidak perlu se-khawatir ini padaku” jawab jarwo.
Wombat yang lain pun kemudian menimpali satu persatu “tentu saja kami khawatir!”
“kau ini sedang stress karna tidak kawin-kawin ya?”   “makanya jangan sombong dan sok pemilih kamu!”
Mbah pro kemudian kembali bicara “kamu tahu kan, kamu ini wombat andalan disini. Kami cemas melihat perubahan sifatmu yang drastis itu. Ayo katakan, kamu kenapa?”
Jarwo pun hanya diam, enggan berkomentar karna tau saat itu dia sedang dihakimi.

Selanjutnya ibu dari jarwo pun angkat bicara. Sambil mengelus kepala anaknya, ia berkata pelan “sayang, ada apa? Ibu tau ada sesuatu yang terjadi padamu nak, Jujurlah pada kami dan katakan yang sebenarnya “
 Beberapa detik setelahnya, jarwo pun akhirnya mau melepaskan diri dari kebungkaman-nya, dia mencoba untuk menjelaskan apa yang tengah ia rasakan.
“hm…be-begini sebenarnya… aku tidak tahu gerangan apakah yang sedang menyelimuti hatiku ini…tapi oke baiklah aku tau ini tidak mudah…hfffffh”
 jarwo berhenti bicara sebentar,mengambil napas dalam-dalam sebelum melanjutkannya lagi.
“oke…ak-aku…entahlah, sejak pandangan pertama..aku rasa aku telah jatuh cinta dengan tetangga sebelah ki-kita….ya, quokka itu…dia cantik sekali”

Sontak suasana pun menjadi hening. Para wombat mendadak diam membeku. Mereka tercengang atas pernyataan jarwo tersebut. Seperti yang telah diprediksi oleh jarwo, pernyataan tersebut lantas menjadi suatu perdebatan hebat dengan para wombat lain. Bagaimana bisa?jatuh cinta dengan beda spesies? Hal itu merupakan suatu yang sangat amat dilarang. Jarwo pun dihujat, dimarahi habis-habisan, bahkan diboykot oleh beberapa wombat lain yang pernah dibuatnya patah hati dan makin sakit hati lagi setelah mendengar pengakuan jarwo yang secara mengejutkan telah melanggar norma dan aturan dengan jatuh hati kepada hewan berbeda jenis seperti itu.

           Setelah rapat itu, jarwo pun secara terang-terangan dimusuhi oleh para wombat lain. Ia tidak merasa terusik akan hal itu, asalkan ia masih dapat melihat si quokka betina tersebut walau hanya dari sekat pagar. Ia tahu bahwa ia sulit bahkan tidak mungkin untuk dapat menggapainya. Dengan mengaggumi dari kejauhan saja sudah sangat cukup untuk dapat mengisi volume hati jarwo yang selama ini kosong. Setelah beberapa minggu jarwo sembunyi dan hanya sanggup menjadi bayangan, pada suatu pagi yang cerah akhirnya sang quokka betina sadar kalau ia sedang diamati.
Quokka itu sadar akan kehadiran jarwo yang sedang memperhatikannya, ia kemudian menghampiri pagar sekat bolong-bolong tersebut dari kawasan kandangnya untuk dapat berhadapan lebih dekat dengan jarwo. Ketika itu jarwo amat salah tingkah, ia kemudian dengan spontan mengambil beberapa rumput teki muda yang masih ber-embun dan berniat untuk memberikannya kepada quokka tersebut melalui lubang sekat pagar yang membatasi mereka berdua.

“hai” sapa si quokka betina dari seberang pagar.
Entah kenapa sekujur badan jarwo jadi bergetar. Ia hanya mematung ketika mata mereka berdua bertemu. Jarwo sadar, quokka tersebut lebih cantik jika dilihat lebih dekat.
“hey!kamu kok diam?” sapa quokka lagi, kali ini lebih kencang  dari sebelumnya.
“eh kamu hehehehe….” Hanya itu kata-kata yang bisa keluar dari mulut jarwo.
“aku liat tadi kamu sedang memandangi kandang ku ya?ada apa ya?” Tanya quokka itu heran.
“hm engga hehe, ini aku cuma mau kasih ini buat kamu. Enak. Masih sisa banyak disini” jawab jarwo sambil menyodorkan beberapa lembar rumput teki muda, ia berusaha setengah mati untuk tidak salah tingkah.
“waow. Makasih. Nama mu siapa?kenalin, para pengurus kebun binatang memberikan ku nama Mulan Quok..hihihi”
Jarwo sanggup meleleh seketika itu juga. Ia langsung menjawab cepat “Bagus sekali..nama yang cantik…aku jarwo…ka-kamu sedang ap-”
“eh jarwo sudah ya aku mau bantu ibu membuat tempat tidurku dari jerami. Dadah” Percakapan itupun disudahi secara sepihak. Tapi jarwo amat puas, tak ingin rasanya ia berpindah dari tempat itu. Ia ingin selalu disitu. Pagi, siang, malam…ingin selalu mengecap rasa cinta itu…Hari-hari berikutnya pun disibukkannya untuk memandangi kandang tetangga , berharap kalau kalau si mulan quok mau mendekati pagar sekat lagi dan berbicara dengannya lagi… tapi lagi-lagi jarwo hanya mampu menikmati dari kejauhan…

      Tibalah pada suatu hari berawan, dimana cinta dari kejauhan telah dibangun jarwo selama kurang lebih 3 bulan lamanya. Bagi seekor wombat, 3 bulan bukanlah waktu yang singkat.
Pada hari itu, petugas kebersihan kebun binatang sedang membakar sampah-sampah organic maupun non organic bekas quokka makan di sebuah tong pendek berukuran kecil di kawasan tempat quokka tinggal. Walaupun asapnya kecil tetapi entah kenapa hari itu pembakaran sampah dilakukan di dalam kandang, biasanya hal itu dilakukan diluar karena asapnya bisa membahayakan binatang yang tinggal di kawasan tersebut.
Seperti biasa, jarwo sedang mengamati mulan quok yang waktu itu sedang berlarian kesana kemari.
Jarwo tau dan merasa bahwa ia sudah tidak dianggap lagi oleh wombat lain. kharisma nya telah luntur sekarang. Walaupun begitu, jarwo masih berharap bahwa semua mimpi-mimpi nya untuk dapat bedeketan lagi dengan mulan quok dapat terwujud.
Ketika ia sedang asyik mengamati si mulan quok yang berlari dan berlompatan….ia terkesima oleh wajahnya…oleh simpul yang ada di mulutnya…oleh bulu-bulunya yang hampir mirip dengan punya jarwo…ketika itu pula ia melihat si mulan quok melompat lompat mendekati tong, dengan polosnya mulan tidak tahu bahaya apa yang dapat dijumpainya disana. Jarwo panik, dan semakin panik ketika melihat ibu dan ayah mulan sedang tidak sadar dan berada jauh dari tempat itu.
        Ia ingin berteriak!  tapi suaranya tak cukup keras untuk bisa menyadarkan mulan yang saat itu sedang melompat lompat asyik, berjarak hanya beberapa meter saja dari tong yang berisi api tersebut. Tanpa pikir panjang, jarwo pun langsung menggali tanah dengan kuku-kukunya yang besar berkecepatan ekstra cepat,  ia membuat lubang untuk bisa menembus pagar pembatas. Ia berkeringat, panik, bahkan ia tidak sadar jari-jari nya berdarah karna membentur batu-batu kerikil yang ia lewati disana.
Begitu lubang sudahbisa menembus pagar dan bisa ia lewati untuk menuju kandang dimana tempat quokka tinggal, jarwo melihat mulan masih tak sadar dan hanya berjarak beberapa kaki dari tong tersebut.
Jarwo pun berlari seperti wombat gila, sambil berteriak teriak ia berusaha menggapai mulan. Begitu satu lompatan lagi, berakhirlah sudah. Mulan dapat tercemplung ditong dan termakan kobaran api tersebut. Tanpa memikirkan keselamatannya, jarwo pun ikut melompat setinggi ia bisa demi menghalang mulan quok untuk masuk ke tong  penuh sampah yang sedang dilalap api.
Dan untunglah ternyata mulan quok terhempas, ia selamat karna terhalau oleh badan jarwo.
Tetapi tanpa sadar……
Jarwo........
Telah masuk kedalam tong, kobaran api begitu kuat, kulit dan bulunya dijilati oleh api tanpa disisakan satu helai pun….ia meraung ketika merasakan panasnya percikan api….cakar cakarnya berusaha menggapai dinding tong tersebut, tetapi ia tak mampu…kemudian ia pasrah…ia menyerahkan raganya digerogoti panas untuk dijadikan abu….ya, tak apa asal mahluk yang disayanginya selamat….tak apa, toh ia masih bisa melihat, menikmati, mengecap rasa cinta itu dari kejauhan seperti biasanya….walaupun tak lagi dalam dimensi  yang sama…..
          Ternyata ketika itu banyak wombat yang tidak sengaja menyaksikan kejadian tersebut. Mereka menangis, berteriak, meraung dari balik pagar, berduka atas teman sebangsanya yang baru saja dilalap api. Karna raungan itu petugas kebersihan pun datang dan sadar akan insiden yang terjadi,  tetapi semuanya telah terlambat. Ketika api dipadamkan, hanya hitam abu pekat yang ditemukan disana. Jasad jarwo sudah tak bisa dikenali,hanya beberapa potongan tubuh wombat gosong yang tersisa. Mulan quok pun sangat kaget, syok akan kejadian tersebut. Ia bengong, sejak itu wajahnya yang selalu gembira sudah tak terlihat lagi, hanya raut muka yang menyiratkan kesedihan dan penyesalan mendalam disana.
Kemudian pasca insiden, petugas kebersihan tersebut dipecat dan tidak dipekerjakan lagi. Para quokka dipindahkan dari kebun binatang ke-entah kemana. Pagar-pagar dibuat lebih tinggi, lebih besar dan kuat, tanahnya pun dibuat tidak segembur dulu lagi. Para tetua kaum wombat, menetapkan jarwo sebagai pahlawan lintas spesies. Dia diberi gelar ‘superwombat’ dan kisahnya harus diceritakan dari generasi ke generasi untuk mengenang jasa-jasanya. Begitulah akhir cerita yang dituturkan paman kus.

      Aku menangis sesenggukan mendengar cerita heroiknya. Sungguh kisah cinta yang sangat dalam dan mengharukan buatku. Dalam tidur aku selalu mendoakan jarwo, semoga ia bisa mendapatkan cinta sejatinya di alam sana. Kalaupun ia berenkarnasi, aku harap dia bisa menjadi mahluk yang paling ia inginkan di dunia ini agar kelak bisa dipersatukan oleh pujaan hatinya. Dan sekaranglah, aku harus pula memilih pejantan paling baik buatku. Tapi sebelum itu aku harus mengetes dia, apakah dia jago mendongeng untukku atau tidak?
 Ah sudahlah…aku mau makan daun umbi dulu saja…onomnom :3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar