Heyhooo! fanny datang lagi auuuuooooooo *gelantungan di pu'un*
ini sih seharusnya holiday buat gue, tapi berubah jadi tidur-day. sepanjang hari kerjaan gue dirumah-entah ngapain-tidur pagi-bangun sore-dan kayak gitu lagi besoknya. gue mencoba untuk produktif (curhat-,-)
gue bikin cerpen lagi. Tapi buat kali ini, gue mencoba untuk mengambil sudut pandang yang agak beda.
seperti biasa, kalo ada yang kurang-kurang sory ya, kalo ada yang gasuka juga boleh dikritik kok :)) makasih enjoy yaaa........
Sepanjang hidupku, aku selalu suka
dibacakan dongeng oleh ibu sebelum aku tidur
di terowonganku yang nyaman bersuhu tanah
hangat, gelap dan punya panjang sekitar 30 meter. Ya walaupun rayap rayap masih
sering menumpang di ranjang pribadiku ini, aku merasa senang-senang saja
berbagi tempat tidur dengan kerabat lain ordo dan genus seperti mereka itu. Eh
tenang saja, aku tidak akan menyantap mereka sebagai cemilan malamku kok,
species ku adalah herbivora paling sehat yang ada di kebun binatang kecil ini.
Ya setelah beberapa mahluk dari kingdom animalia lain yang ogah beralih jadi non-vegetarian.
Setidaknya
kita bukan seperti tetangga sebelah yang berparuh seperti bebek dan gemar
memakan cacing, larva serangga dan yabbie (sejenis lobster air tawar). Koloni
kami sejak dulu kurang akrab dengan tetangga sebelah itu, karna rasanya tak
adil ketika melihat mereka menjadi salah satu simbol fauna Australia di koin 20
sen bersandingan dengan saudara jauh kami, koala dan kanguru. Bagi kami mereka
adalah hewan yang tidak konsisten dan
setengah setengah ; Mamalia tetapi
bertelur, kaki dan paruh seperti bebek tapi bukan bebek, ditambah lagi
semi-akuatik. Hah apa bagusnya sih si Platypus itu.
Seharusnya
wombat yang hampir punah seperti aku dan kawananku lebih berhak terpampang di
cover depan koin atau lembaran kertas mata uang dari benua terkecil yang berada
di sebelah selatan Indonesia itu.
Oh iya aku hampir lupa. Aku ini adalah
seorang wombat
perempuan. Wombat adalah sejenis hewan berkantung yang senang menggali tanah
dan membuat terowongan. Tidak, jangan samakan kami dengan tikus tanah. Kasta
kami lebih tinggi daripada hewan pengerat bau itu. Kami berasal dari pulau Tasmania.
Dari wombat-wombat yang ada di kebun binatang kecil ini, terdapat 3 spesies
wombat. Salah satunya aku, yang berasal dari famili wombatidae. Yang
punya nama spesies vombatus ursinus.
Aku
tinggal di kebun binatang kecil ini sejak lahir. Begitu juga ibuku dan
saudara-saudaraku. Kami sudah membentuk kelompok dan kawanan yang lumayan
banyak di tempat ini. Kebun binatang ini diberi nama Greenyard, berlokasi di negara
Indonesia. Ya, bermil-mil jauhnya
dari kampung halaman kami, Australia. Disini kami dapat makan dan minum yang
lebih dari cukup tiap hari, Kami diurus dan diperiksa sebulan sekali. Pokoknya
kami selalu disayang dan dimanja. Dan hal yang paling melegakan adalah kami
para wombat bisa tenang karna kami tidak perlu takut dibuat santapan malam oleh
para Tasmania devil. Kata ibuku, di
pulau tempatku berasal para setan-setan menyebalkan itu selalu saja memburu dan
menyatroni terowongan kami. Tapi disini kita tidak perlu khawatir, karna hewan
buas jenis apapun tidak di budidayakan di kebun binatang kecil ini.
Namaku sendiri adalah palm sugar. Pasti
tiap orang atau hewan lain yang mendengarnya akan berfikir itu nama yang sangat
keren. Atau malah akan mengira bahwa aku sejenis tupai pohon yang sering
disebut sugar glider atau bahasa latinnya Petaurus
breviceps. Dalam bahasa indonesia palm sugar artinya ‘gula jawa’. Karna semua pengurus kebun binatang ini berasumsi
kalau parasku manis dan bulu-bulu ku coklat pekat seperti halnya warna dari gula jawa. Dengan
begitu semua orang pun memanggilku dengan sebutan ‘jagul’ asal kata
dari nama panjangku yang disingkat. Tentu saja hal ini menjadi ejekan diantara
keluarga, teman-teman, bahkan kawananku. Aku tidak terima konspirasi kehabisan
ide seperti ini karna biasanya wombat dari spesiesku akan diberi nama yang ada
us-us nya. Seperti ibuku yang lahir di bulan agustus dan diberi nama agustus juga. Ayahku diberi nama sianus, karna sebagai pejantan lubang ukuran
pantatnya melebihi para pejantan normal lainnya. Teman-temanku ada yang bernama kakus,lactobasilus,si rakus pokoknya
lebih bagus dari ‘jagul’ yang sama sekali tidak ada us-us nya.
Ngomong-ngomong sekarang ini umurku
sudah menginjak 19 bulan loh ,usia dimana aku dikatakan sedang
puber dan telah di-labeli sebagai remaja yang siap untuk dibuahi. Bagi kawanan
wombat, diumurku yang sekarang ini seharusnya aku sudah mulai tertarik dengan lawan
jenis dan siap untuk melakukan ritual perkawinan. Tetapi aku merasa belum siap.
Bukan, bukan karena aku jelek atau tidak menarik. Enak saja! aku ini punya
berat 20 kg dan panjang 40 cm juga bulu-bulu lembut (sangat ideal untuk ukuran
wombat betina) tetapi dari lusinan wombat jantan yang ada di koloni ini belum
ada satu pun yang dapat menyentuh hatiku.
Aku ini termasuk wombat tipe rumahan yang kurang suka bergaul. Seperti yang aku
bilang, hobiku adalah mendengarkan cerita sejak masih di kantung ibu hingga
hidup sendiri di terowongan. Kisah yang
lucu,aneh,seram,tentang cinta,keluarga,persahabatan dll. Sering aku sampai tidak bisa tidur jika diceritakan
tentang kisah hewan misterius seperti ahool, sang
kelelawar raksasa yang haus darah. Atau legenda dari kampung halaman kami mengenai monster yang mendiami rawa-rawa,
namanya Bunyip . Dikatakan kemungkinan besar berasal
dari seekor marsupial raksasa yang kemungkinan sudah punah. Hiiiii…
“gul,kamu tahu tidak kerabat jauh kita para kanguru itu
mendapatkan identitasnya karna suatu ketidak-sengajaan loh” tutur ayahku waktu kami
berdua sedang asyik menyantap akar tumbuhan epifit.
“kenapa yah?”
“jadi ketika
para turis Eropa berdatangan ke Australia, mereka melihat hewan besar,lompat
lompat,dan punya kantung. Turis itu pun bertanya pada penduduk setempat
mengenai nama hewan itu”
Sambil terus mengunyah aku masih bersemangat
mendengarkan ceritanya “em…nyom nyom….terus yah?...nyom..”
“Lalu para penduduk menjawab “Kangaroo” yang
dalam bahasa aborigin artinya “Tidak tahu”. Tetapi para turis Eropa salah
paham. Mereka menyangka bahwa itulah nama dari hewan tersebut, sejak saat itu pun
mereka menyebutnya “Kanguru”
“Hahahahahahaha….ekhhkhh” alhasil aku pun
tersedak karna spontan tertawa dengan
mulut masih penuh serabut akar.
Secara keseluruhan aku suka semua genre cerita. Tapi aku memilih satu
cerita favoritku. Kali ini genre nya adalah romansa. Bukan,
bukan cerita mengenai betapa anehnya para hewan lain diluar sana menjalani
ritual pernikahan. Aku muak pada realita! coba saja kalian pikir… Aku jijik
pada ratu lebah yang ketika masih perawan,sekali kawin langsung dibuahi lusinan
lebah jantan. Atau kera bonobo yang menggunakan seks sebagai salam, untuk penyelesaian
sengketa, perkelahian, dan sebagai imbalan dalam pertukaran makanan. Itu belum
seberapa, yang paling miris adalah cerita tentang belalang sembah. Setelah terjadinya ritual seks, si betina
akan memakan kepala sang jantan agar pembuahan bisa dilakukan. Kisah cinta macam apa itu…..
Kisah cinta
paling aku gandrungi bukan berasal dari cerita ibu atau ayahku. Kisah ini
dituturkan sebelum aku tidur di malam ulang tahunku ke 18 bulan oleh paman kus.
Atau nama lengkapnya paman kusnaedi. Ia menegaskan bahwa cerita ini adalah kisah nyata dan sudah
diturunkan dari beberapa generasi wombat yang telah tinggal di kebun binatang
ini. Kisah ini diberi judul ‘superwombat’.
Keren kan? Baiklah begini ceritanya…
Alkisah sekitar 3 dekade lalu tinggalah seekor wombat jantan paling tampan yang ada
di kebun binatang ini. Belasan wombat betina tergila-gila padanya, bahkan
beberapa diantaranya rela untuk dipoligami demi dikawini oleh si wombat idola
tersebut. Ia tak lain tak bukan bernama Jarwo-lacornicus ( ya, kata
paman nama orang dulu biasanya memang panjang-panjang). Tetapi walaupun begitu,
jarwo sama sekali belum mau menetapkan betina yang akan dipersuntingnya meski
sudah banyak yang mendesaknya untuk segera kawin. Kata paman, dia masih suka
bermain. Lari lari lari. Lompat lompat lompat. Gali gali gali. Tanpa
mengindahkan seberapa banyak betina yang sudah dibuat patah hati karenanya.
dalam imajinasiku sosok jarwo pastilah setampan ini |
Sampai pada suatu hari, datanglah 3
ekor hewan baru yang menetap disebelah kawasan kandang kami (sebelum kawasan
itu ditinggali oleh platypus). Hewan itu adalah Quokka (Setonix brachyurus) jenis marsupial kecil dari pulau rottnest Australia.Bentuknya mirip kangguru dan
wallaby tapi versi kecil, kepalanya pendek berwarna coklat abu-abu.
Kata paman, quokka itu adalah binatang yang sangat ramah tak
pernah menyerang siapa pun dan ia punya mulut yang mirip seperti sedang
tersenyum. Ketika diam, makan, tidur, bahkan buang air besar pun ia seperti
sedang tersenyum.

Dari
3 ekor quokka yang baru hijrah itu, terdapat
sepasang suami istri dan anak mereka yang berkelamin betina. Paman bilang, Semenjak
kedatangan quokka tersebut, jarwo jadi sering bengong menatapi pagar sekat bolong-bolong
yang membatasi antara daerah kawanan wombat dan kawanan quokka. Kelakuan jarwo
jadi semakin aneh tiap hari. Dia tidak lagi lincah, tidak pernah lagi membantu wombat
lain untuk membangun terowongan baru, ia lebih suka mematung memandangi quokka betina dari kejauhan tanpa
bisa saling sapa dan saling sentuh.
Hal ini pun membuat gusar pada tetua
kawanan wombat yang selama ini selalu mengandalkan sosok jarwo. Mereka takut kalau-kalau jarwo telah terkena
suatu virus otak atau bahkan menderita kegilaan dini. Para kawanan pun segera
mengadakan rapat besar-besaran tentang masalah ini. Jarwo akhirnya mau tak mau
harus menghadiri rapat itu sebagai seorang terdakwa.
“Hei
jarwo, kamu ini ada masalah apa sebenarnya?” Tanya salah satu sesepuh,
mbah
pro-tektus.
“aku
baik baik saja mbah pro, sungguh ini semua berlebihan rasanya. Kalian semua
tidak perlu se-khawatir ini padaku” jawab jarwo.
Wombat
yang lain pun kemudian menimpali satu persatu “tentu saja kami khawatir!”
“kau
ini sedang stress karna tidak kawin-kawin ya?”
“makanya jangan sombong dan sok pemilih kamu!”
Mbah
pro kemudian kembali bicara “kamu tahu kan, kamu ini wombat andalan disini.
Kami cemas melihat perubahan sifatmu yang drastis itu. Ayo katakan, kamu
kenapa?”
Jarwo
pun hanya diam, enggan berkomentar karna tau saat itu dia sedang dihakimi.
Selanjutnya
ibu dari jarwo pun angkat bicara. Sambil mengelus kepala anaknya, ia berkata
pelan “sayang, ada apa? Ibu tau ada sesuatu yang terjadi padamu nak, Jujurlah
pada kami dan katakan yang sebenarnya “
Beberapa detik setelahnya, jarwo pun akhirnya
mau melepaskan diri dari kebungkaman-nya, dia mencoba untuk menjelaskan apa
yang tengah ia rasakan.
“hm…be-begini
sebenarnya… aku tidak tahu gerangan apakah yang sedang menyelimuti hatiku
ini…tapi oke baiklah aku tau ini tidak mudah…hfffffh”
jarwo berhenti bicara sebentar,mengambil napas
dalam-dalam sebelum melanjutkannya lagi.
“oke…ak-aku…entahlah,
sejak pandangan pertama..aku rasa aku telah jatuh cinta dengan tetangga sebelah
ki-kita….ya, quokka itu…dia cantik sekali”
Sontak
suasana pun menjadi hening. Para wombat mendadak diam membeku. Mereka
tercengang atas pernyataan jarwo tersebut. Seperti yang telah diprediksi oleh
jarwo, pernyataan tersebut lantas menjadi suatu perdebatan hebat dengan para
wombat lain. Bagaimana bisa?jatuh cinta dengan beda spesies? Hal itu merupakan
suatu yang sangat amat dilarang. Jarwo pun dihujat, dimarahi habis-habisan,
bahkan diboykot oleh beberapa wombat lain yang pernah dibuatnya patah hati dan
makin sakit hati lagi setelah mendengar pengakuan jarwo yang secara mengejutkan
telah melanggar norma dan aturan dengan jatuh hati kepada hewan berbeda jenis
seperti itu.
Setelah rapat itu, jarwo pun secara
terang-terangan dimusuhi oleh para wombat lain. Ia tidak merasa terusik akan
hal itu, asalkan ia masih dapat melihat si quokka betina tersebut walau hanya dari sekat pagar. Ia tahu bahwa ia sulit bahkan tidak
mungkin untuk dapat menggapainya. Dengan mengaggumi dari kejauhan saja sudah
sangat cukup untuk dapat mengisi volume hati jarwo yang selama ini kosong. Setelah beberapa minggu
jarwo sembunyi dan hanya sanggup menjadi bayangan, pada suatu pagi yang cerah
akhirnya sang quokka betina sadar kalau ia sedang diamati.
Quokka
itu sadar akan kehadiran jarwo yang sedang memperhatikannya, ia kemudian
menghampiri pagar sekat bolong-bolong tersebut dari kawasan kandangnya untuk
dapat berhadapan lebih dekat dengan jarwo. Ketika itu jarwo amat salah tingkah,
ia kemudian dengan spontan mengambil beberapa rumput teki muda yang masih ber-embun dan berniat untuk memberikannya
kepada quokka tersebut melalui lubang sekat pagar yang membatasi mereka berdua.
“hai”
sapa si quokka betina dari seberang pagar.
Entah
kenapa sekujur badan jarwo jadi bergetar. Ia hanya mematung ketika mata mereka berdua
bertemu. Jarwo sadar, quokka tersebut lebih cantik jika dilihat lebih dekat.
“hey!kamu
kok diam?” sapa quokka lagi, kali ini lebih kencang dari sebelumnya.
“eh
kamu hehehehe….” Hanya itu kata-kata yang bisa keluar dari mulut jarwo.
“aku
liat tadi kamu sedang memandangi kandang ku ya?ada apa ya?” Tanya quokka itu
heran.
“hm
engga hehe, ini aku cuma mau kasih ini buat kamu. Enak. Masih sisa banyak
disini” jawab jarwo sambil menyodorkan beberapa lembar rumput teki muda, ia
berusaha setengah mati untuk tidak salah tingkah.
“waow.
Makasih. Nama mu siapa?kenalin, para pengurus kebun binatang memberikan ku nama
Mulan Quok..hihihi”
Jarwo
sanggup meleleh seketika itu juga. Ia langsung menjawab cepat “Bagus
sekali..nama yang cantik…aku jarwo…ka-kamu sedang ap-”
“eh
jarwo sudah ya aku mau bantu ibu membuat tempat tidurku dari jerami. Dadah” Percakapan
itupun disudahi secara sepihak. Tapi jarwo amat puas, tak ingin rasanya ia
berpindah dari tempat itu. Ia ingin selalu disitu. Pagi, siang, malam…ingin
selalu mengecap rasa cinta itu…Hari-hari berikutnya pun disibukkannya untuk
memandangi kandang tetangga , berharap kalau kalau si mulan quok mau mendekati
pagar sekat lagi dan berbicara dengannya lagi… tapi lagi-lagi jarwo hanya mampu
menikmati dari kejauhan…
Tibalah pada suatu hari berawan, dimana
cinta dari kejauhan telah dibangun jarwo selama kurang lebih 3 bulan lamanya. Bagi seekor wombat, 3 bulan bukanlah
waktu yang singkat.
Pada
hari itu, petugas kebersihan kebun binatang sedang membakar sampah-sampah organic maupun non organic bekas quokka makan di sebuah tong pendek berukuran
kecil di kawasan tempat quokka tinggal. Walaupun asapnya kecil tetapi entah
kenapa hari itu pembakaran sampah dilakukan di dalam kandang, biasanya hal itu
dilakukan diluar karena asapnya bisa membahayakan binatang yang tinggal di
kawasan tersebut.
Seperti
biasa, jarwo sedang mengamati mulan quok yang waktu itu sedang berlarian kesana
kemari.
Jarwo
tau dan merasa bahwa ia sudah tidak dianggap lagi oleh wombat lain. kharisma
nya telah luntur sekarang. Walaupun begitu, jarwo masih berharap bahwa semua mimpi-mimpi nya untuk
dapat bedeketan lagi dengan mulan quok dapat terwujud.
Ketika
ia sedang asyik mengamati si mulan quok yang berlari dan berlompatan….ia
terkesima oleh wajahnya…oleh simpul yang ada di mulutnya…oleh bulu-bulunya yang
hampir mirip dengan punya jarwo…ketika itu pula ia melihat si mulan quok
melompat lompat mendekati tong, dengan polosnya mulan tidak tahu bahaya apa
yang dapat dijumpainya disana. Jarwo panik, dan semakin panik ketika melihat
ibu dan ayah mulan sedang tidak sadar dan berada jauh dari tempat itu.
Ia ingin
berteriak! tapi suaranya tak cukup keras untuk bisa
menyadarkan mulan yang saat itu sedang melompat lompat asyik, berjarak hanya
beberapa meter saja dari tong yang berisi api tersebut. Tanpa pikir panjang,
jarwo pun langsung menggali tanah dengan kuku-kukunya yang besar berkecepatan
ekstra cepat, ia membuat lubang untuk
bisa menembus pagar pembatas. Ia berkeringat, panik, bahkan ia tidak sadar
jari-jari nya berdarah karna membentur batu-batu kerikil yang ia lewati disana.
Begitu
lubang sudahbisa menembus pagar dan bisa ia lewati untuk menuju kandang dimana
tempat quokka tinggal, jarwo melihat mulan masih tak sadar dan hanya berjarak
beberapa kaki dari tong tersebut.
Jarwo
pun berlari seperti wombat gila, sambil berteriak teriak ia berusaha menggapai
mulan. Begitu satu lompatan lagi, berakhirlah sudah. Mulan dapat tercemplung
ditong dan termakan kobaran api tersebut. Tanpa memikirkan keselamatannya,
jarwo pun ikut melompat setinggi ia bisa demi menghalang mulan quok untuk masuk
ke tong penuh sampah yang sedang dilalap
api.
Dan
untunglah ternyata mulan quok terhempas, ia selamat karna terhalau oleh badan
jarwo.
Tetapi tanpa sadar……
Jarwo........
Telah masuk kedalam
tong, kobaran api begitu kuat, kulit dan bulunya dijilati oleh api tanpa
disisakan satu helai pun….ia meraung ketika merasakan panasnya percikan api….cakar
cakarnya berusaha menggapai dinding tong tersebut, tetapi ia tak mampu…kemudian
ia pasrah…ia menyerahkan raganya digerogoti panas untuk dijadikan abu….ya, tak
apa asal mahluk yang disayanginya selamat….tak apa, toh ia masih bisa melihat,
menikmati, mengecap rasa cinta itu dari kejauhan seperti biasanya….walaupun tak
lagi dalam dimensi yang sama…..
Ternyata ketika itu banyak wombat
yang tidak sengaja menyaksikan kejadian tersebut. Mereka menangis, berteriak,
meraung dari balik pagar, berduka atas teman sebangsanya yang baru saja dilalap
api. Karna raungan itu petugas kebersihan pun datang dan sadar akan insiden
yang terjadi, tetapi semuanya telah
terlambat. Ketika api dipadamkan, hanya hitam abu pekat yang ditemukan disana.
Jasad jarwo sudah tak bisa dikenali,hanya beberapa potongan tubuh wombat gosong
yang tersisa. Mulan quok pun sangat kaget, syok akan kejadian tersebut. Ia
bengong, sejak itu wajahnya yang selalu gembira sudah tak terlihat lagi, hanya
raut muka yang menyiratkan kesedihan dan penyesalan mendalam disana.
Kemudian
pasca insiden, petugas kebersihan tersebut dipecat dan tidak dipekerjakan lagi.
Para quokka dipindahkan dari kebun binatang ke-entah kemana. Pagar-pagar dibuat
lebih tinggi, lebih besar dan kuat, tanahnya pun dibuat tidak segembur dulu
lagi. Para tetua kaum wombat, menetapkan jarwo sebagai pahlawan lintas spesies. Dia diberi gelar ‘superwombat’ dan kisahnya harus diceritakan dari generasi ke generasi
untuk mengenang jasa-jasanya. Begitulah akhir cerita yang dituturkan paman kus.
Aku menangis sesenggukan mendengar cerita
heroiknya. Sungguh kisah cinta yang sangat dalam dan mengharukan buatku. Dalam
tidur aku selalu mendoakan jarwo, semoga ia bisa mendapatkan cinta sejatinya di
alam sana. Kalaupun ia berenkarnasi, aku harap dia bisa menjadi mahluk yang
paling ia inginkan di dunia ini agar kelak bisa dipersatukan oleh pujaan
hatinya. Dan sekaranglah, aku harus pula memilih pejantan paling baik buatku.
Tapi sebelum itu aku harus mengetes dia, apakah dia jago mendongeng untukku
atau tidak?
Ah sudahlah…aku mau makan daun umbi dulu saja…onomnom :3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar