Sabtu, 03 Januari 2015

Pale Blue Dot.



Pale blue dot.

Menjadi yang paling istimewa, terbaik,  sempurna adalah gambaran dirimu.
Yang diluar ranahmu, salah total dimatamu. Bukan pedulimu.
Lantas apa yang menjadi penting lagi sekarang selain urusanmu?
Ingatkah kamu pada titik biru pucat itu?
Kita hidup didalamnya.
Itu rumah kita.
Orang-orang yang pernah kita kenal,  cintai, bahkan yang pernah tak sengaja kita sakiti.
Segenap kebahagian, dan derita yang kita rasakan.
Setiap orang baik, sok suci,  atau yang terang-terang menjadi pendosa,
Pernah kita temui disana.
Lantas masihkah kamu menghayalkan menjadi hal paling penting diatas titik sebesar debu yang sendirian di alam yang besar dan gelap ini?
Betapa banyak darah yang sering tumpah atau hati yang saling luka karna cuma salah paham atau merasa paling segala-galanya.
Musuh, penghianatan, tamak, dendam, perasaan perasaan terburuk yang sengaja diri ini tanamkan.
Seberapa penting dirimu untuk bisa menjadi angkuh sombong, mengesampingkan sikap baik kamu pada sesama kamu?
Tidakkah kita saling berkaca. berbenah. Ada apa sebenarnya dengan diri kita?
Seberapa penting….selain menolong dirimu sendiri, di titik redup yang tak ada artinya ini.


nb : wahana antariksa VOYAGER berkelana sendirian di semesta raya. Membawa rekaman lagu-lagu, suara manusia tertawa, suara binatang, air, angin, kecupan, video pendek, sapaan dari puluhan bahasa dan semua hal yang mengingatkan pada tempat tinggal kita itu. Lalu pada perjalanannya melewati batas tata surya ( yang baru sampai planet pluto dll itu, yang belum ada seper-berapanya dari total luas alam semesta) wahana itu berbalik, mengeluarkan kameranya dan memotret planet tercinta kita, Bumi. Tempat satu-satunya kita tinggal dan berlindung. Benar-benar kecil. Kecil sekali. Tak ada apa-apanya. Tak berarti apa-apa.
Maka kita jangan sombong, kita bukan apa-apa :)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar